BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Metode kontrasepsi
sangat beragam. Pada prinsipnya ada yang dilakukan secara alami, mekanik, dan
kimiawi. Metode alami dilakukan dengan cara tidak melakukan hubungan pada masa
subur sang istri. Cara alami lainnya adalah dengan pencabutan sebelum
ejakulasi. Secara mekanik pada prinsipnya adalah mencegah sperma bertemu dengan
sel telur. Hal ini dilakukan dengan menggunakan kondom, IUD, dan vasektomi. Sedangkan
secara kimiawi yaitu dengan cara mencegah ovulasi (proses pelepasan sel telur
dari indung telur) dengan menggunakan pil KB, suntik atau implan (susuk), atau
preparat yang menghentikan atau membunuh sperma pada saat bersentuhan
(spermisida) pada busa vagina, krem, jel dan supositoria vagina
B.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah
dari penulisan makalah tersebut yaitu apasaja
bentuk metode kontrasepsi kimiawi yang ada?
C.
Tujuan Penulisan
Adapun
tujuan penulisan dari rumusan masalah yang telah diuraikan diatas yaitu untuk
mengetahui apasaja bentuk metode kontrasepsi kimiawi yang ada.
D.
Manfaat
Penulisan
1. Bagi Institusi
Makalah ini dapat dijadikan sebagai referensi dalam Kegiatan
Belajar Mengajar (KBM) dan dapat dijadikan sebagai buku sumber untuk
kepustakaan institusi, terutama untuk mata kuliah Keluarga Berencana dan mata
kuliah yang terkait.
2. Bagi Mahasiswa
Makalah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
dalam pelayanan kebidanan yang diberikan serta dapat mengaplikasikan ilmu yang
didapat selama mengikuti perkuliahan.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian Metode
Kontrasepsi Secara Kimiawi
Metode kontrasepsi
secara kimiawi adalah: mencegah ovulasi (proses pelepasan sel telur dari indung
telur) dengan menggunakan pil KB, suntik atau implan (susuk), atau preparat
yang menghentikan atau membunuh sperma pada saat bersentuhan (spermisida) pada
busa vagina, krem, jel dan supositoria vagina.
A.
KB PIL
Pengertian
Kontrasepsi untuk mencegah kehamilan dengan cara menelan pil setiap hari secara teratur. Pil KB kombinasi mengandung dua macam hormon yang sama dengan hormon yang ada pada setiap wanita yakni estrogen dan progestin.
Kontrasepsi untuk mencegah kehamilan dengan cara menelan pil setiap hari secara teratur. Pil KB kombinasi mengandung dua macam hormon yang sama dengan hormon yang ada pada setiap wanita yakni estrogen dan progestin.
Cara kerja
a. meniadakan ovulasi
(pengeluaran telur dari indung telur)
b. mengentalkan lendir
mulut rahim sehingga sperma sulit memasuki rahim Pil KB tidak mengugurkan
kehamilan yang telah terjadi.
Keefektivitasannya
Bila dipakai dengan benar dan teratur, kegagalannya sangat kecil
yakni 0.1 kehamilan pada 100 wanita pemakai /tahun pertama pemakaian ( 1:1000)
Dalam pemakaian sehari-hari karena faktor kesalahan manusia (lupa), maka
kegagalannya dapat menjadi 6-8 kehamilan / 100 wanita pemakai / tahun
pemakaian. Kesalahan yang sering terjadi adalah lupa menelan pil atau terlambat
memulai kemasan yang baru.
Keuntungannya
a. Sangat efektif bila
dipakai dengan benar
b. Tidak mengurangi
kenyamanan hubungan suami istri
c. Menstruasi (Haid)
menjadi teratur, lebih sedikit dan lebih singkat waktunya, juga mengurangi rasa
nyeri haid.
d. Dapat dipakai selama
diinginkan, tidak harus beristirahat dulu
e. Dapat dipakai oleh semua
wanita usia reproduktif
f. Dapat dipakai oleh
wanita yang belum pernah hamil
g. Dapat dihentikan
pemakaiannya dengan mudah kapan saja
h. Kesuburan segera kembali
setelah pemakaian pil dihentikan
i.
Dapat dipakai sebagai “kontrasepsi
emergensi†setelah hubungan suami istri yang “tidak terlindungâ€
j.
Dapat mencegah anemi akibat kekurangan zat besi
Kekurangan
a. mual (terutama tiga
bulan pertama)
b. perdarahan diantara masa
haid (lebih sering perdarahan bercak) , terutama bila lupa menelan pil atau
terlambat menelan pil
c. sakit kepala ringan
d. nyeri payudara
e. Ssedikit meningkatkan
berat badan
f. tidak ada haid
g. sukar untuk “tidak
lupaâ€
h. kemasan baru selalu
harus tersedia setelah pil kemasan sebelumnya habis
i.
tidak dianjurkan untuk ibu menyusui karena
mengganggu jumlah dan kualitas Air Susu Ibu (ASI)
j.
Tidak dapat dipakai oleh perokok berat, atau
wanita dengan tekanan darah tinggi terutama pada usia > 35 tahun
Persyaratan yang pantas
untuk wanita yang akan memakai KB
Secara UMUM, kebanyakan
wanita dapat memakai Pil KB sebagai cara kontrasepsi secara aman dan efektif,
meskipun mereka :
a. belum mempunyai anak
b. remaja
c. gemuk atau kurus
d. > 35 tahun , tidak
merokok
e. merokok tapi < 35
tahun
f. segera setelah keguguran
pada wanita dibawah
ini,juga diperbolehkan memakai KB
a. haidnya banyak dan nyeri
b. anemi kekurangan zat
besi
c. siklus haid tidak
teratur
d. tumor jinak payudara
e. diabetes tanpa kelainan
pembuluh darah
f. Endometriosis
g. penyakit radang panggul
h. penyakit tiroid
(kelemjar gondok)
i.
mioma utyeri
j.
TBC (kecuali dalam pengobatan dengan rifampicin)
Waktu pemakaian KB :
Pil KB dapat dipakai setiap saat asal yakin tidak sedang hamil.
Pil KB dapat dipakai setiap saat asal yakin tidak sedang hamil.
a. Pada saat haid
merupakan waktu terbaik untuk mulai menelan Pil KB
dapat dimulai kapan saja dalam 7 hari pertama haid, paling baik hari pertama
bila dimulai pada saat haid sudah berhenti, anjurkan pemakaian kondom atau spermisida selama 7 hari pertama menelan pil (pencegahan ganda).
merupakan waktu terbaik untuk mulai menelan Pil KB
dapat dimulai kapan saja dalam 7 hari pertama haid, paling baik hari pertama
bila dimulai pada saat haid sudah berhenti, anjurkan pemakaian kondom atau spermisida selama 7 hari pertama menelan pil (pencegahan ganda).
b. Pasca Salin
Bila ibu telah berhenti menyusui atau 6 bulan setelah melahirkan (mana yang lebih dulu)
Bila ibu tidak menyusui, 3 -6 minggu pasca salin Bila telah > 42 hari (6 minggu) pasca salin dan tidak menyusui, yakinkan dulu bahwa ia tidak hamil
Bila ibu telah berhenti menyusui atau 6 bulan setelah melahirkan (mana yang lebih dulu)
Bila ibu tidak menyusui, 3 -6 minggu pasca salin Bila telah > 42 hari (6 minggu) pasca salin dan tidak menyusui, yakinkan dulu bahwa ia tidak hamil
c. Setelah keguguran :
mulai pada 7 hari pertama keguguran
setiap saat asal yakin tidak hamil dan berKB ganda (kondom atau spermisida) selama 7 hari pertama.
mulai pada 7 hari pertama keguguran
setiap saat asal yakin tidak hamil dan berKB ganda (kondom atau spermisida) selama 7 hari pertama.
d. Segera setelah berhenti
dari Cara KB lain.
Cara pemakaian KB
Pil ditelan setiap hari
secara teratur, dianjurkan agar menelan pil pada malam hari (sebelum tidur,
pada saat makan malam) Bila satu pil aktif lupa, telan segera setelah ingat,
minum pil yang seharusnya offshore pharmacies pada saat biasa menelan
pil.
PIL KB Untuk Ibu menyusui
Hanya ada 1 macam pil KB yang dibuat untuk ibu menyusui yakni
minipil (progesteron only) , tidak mengandung estrogen. Pil ini mempunyai efek
KB seperti suntikan KB karena tidak mengendung estrogen, sehingga tidak
mengganggu laktasi baik kualitas maupun kuantitas ASI (air susu ibu). Nama
dagang yang tersedia di Indonesia : Excluton
B.KONTRASEPSI SUNTIKAN
Pengertian
Kontrasepsi adalah suatu cara untuk mencegah terjadinya kehamilan yang bertujuan untuk menjarangkan kehamilan, merencanakan jumlah anak dan meningkatkan kesejahteraan keluarga agar keluarga dapat memberikan perhatian dan pendidikan yang maksimal pada anak.
Kontrasepsi suntikan adalah cara untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan melalui suntikan hormonal. Kontrasepsi hormonal jenis KB suntikan ini di Indonesia semakin banyak dipakai karena kerjanya yang efektif, pemakaiannya yang praktis, harganya relatif murah dan aman
Kontrasepsi adalah suatu cara untuk mencegah terjadinya kehamilan yang bertujuan untuk menjarangkan kehamilan, merencanakan jumlah anak dan meningkatkan kesejahteraan keluarga agar keluarga dapat memberikan perhatian dan pendidikan yang maksimal pada anak.
Kontrasepsi suntikan adalah cara untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan melalui suntikan hormonal. Kontrasepsi hormonal jenis KB suntikan ini di Indonesia semakin banyak dipakai karena kerjanya yang efektif, pemakaiannya yang praktis, harganya relatif murah dan aman
Jenis-jenis kontrasepsi
suntikan
1.Suntikan / bulan ; contoh : cyclofem
2.Suntikan / 3 bulan ; contoh : Depoprovera, Depogeston
1.Suntikan / bulan ; contoh : cyclofem
2.Suntikan / 3 bulan ; contoh : Depoprovera, Depogeston
Cara kerja kontrasepsi
suntikan
1. Menghalangi ovulasi (masa subur)
2. Mengubah lendir serviks (vagina) menjadi kental
3. Menghambat sperma & menimbulkan perubahan pada rahim
4. Mencegah terjadinya pertemuan sel telur & sperma
5. Mengubah kecepatan transportasi sel telur
1. Menghalangi ovulasi (masa subur)
2. Mengubah lendir serviks (vagina) menjadi kental
3. Menghambat sperma & menimbulkan perubahan pada rahim
4. Mencegah terjadinya pertemuan sel telur & sperma
5. Mengubah kecepatan transportasi sel telur
Keuntungan dan efek
samping suntikan
Keuntungan :
a. Efektifitasnya tinggi
b. Cara pemberiannya sederhana
c. Cukup aman
d. Kesuburan dapat kembali
e. Cocok bagi ibu-ibu yang sedang menyusui
Keuntungan :
a. Efektifitasnya tinggi
b. Cara pemberiannya sederhana
c. Cukup aman
d. Kesuburan dapat kembali
e. Cocok bagi ibu-ibu yang sedang menyusui
Efek samping :
1. Gangguan haid
2. Mual, sakit kepala, penambahan berat badan
3. Kadang kala ibu mengeluh gairahnya menurun
1. Gangguan haid
2. Mual, sakit kepala, penambahan berat badan
3. Kadang kala ibu mengeluh gairahnya menurun
Cara pemberian
kontrasepsi suntikan
1.Waktu Pemberian
1.Waktu Pemberian
Setelah melahirkan :
hari ke 3 – 5 pasca salin dan setelah ASI berproduksi
Setelah keguguran :
segera setelah dilakukan kuretase atau 30 hari setelah keguguran (asal ibu
belum hamil lagi
Dalam masa haid : Hari
pertama sampai hari ke-5 masa haid
2.Lokasi Penyuntikan
Daerah bokong/pantat
Daerah otot lengan atas
Kontra indikasi
kontrasepsi suntikan
1.Absolut
1.Absolut
Hamil
Riwayat kanker payudara
Perdarahan pervaginam
yang tidak diketahui penyebabnya
2.Relatif
2.Relatif
Riwayat gangguan jiwa
Riwayat penyakit payudara
Riwayat sakit kepala
Wanita yang ingin hamil dalam waktu 2 tahun ke depan
C.IMPLANT
KONTRASEPSI UNTUK WANITA (CONTRASEPTIVE
FOR FEMALE)
Pengertian
a.
Dua kapsul tipis, fleksibel berisi
levonorgestrel (LNG) yang disisipkan di bawah kulit lengan atas seorang wanita
b.
Efektif 5 tahun untuk Norplant, 3 tahun
untuk Jadena, Indoplant, atau Implanon
c.
Nyaman
d.
Dapat dipakai oleh semua Ibu dalam usia
reproduksi
e.
Pemasangan dan pencabutan oleh bidan/dokter
terlatih
f.
Kesuburan segera kembali setelah implan dicabut
g.
Efek samping utama berupa perdarahan tidak
teratur, perdarahan bercak dan amenora
h.
Aman dipakai pada masa laktasi
Cara kerja
a. Lendir serviks menjadi
kental
b. Menggangu proses
pembentukan endometrium sehingga sulit terjadi implantasi
c. Mengurangi transportasi
sperma
d. Menekan ovulasi
Efektifitas
Sangat efektif
(kegagalan 0,2 - 1 kehamilan per 100 perempuan)
Keuntungan
kontrasepsi
a. Daya guna tinggi
b. Perlindungan jangka
panjang (3 tahun untuk Jadena)
c. Pengembalian tingkat
kesuburan yang cepat setelah pencabutan
d. Tidak memerlukan pemeriksaan
dalam
e. Bebas dari pengaruh
estrogen
f. Tidak menggangu kegiatan
senggama
g. Tidak menggangu ASI
h. Klien hanya perlu
kembali ke klinik bila ada keluhan
i.
Dapat dicabut setiap saat sesuai dengan kebutuhan
Keuntungan
nonkontrasepsi
a. Mengurangi nyeri haid
b. Mengurangi jumlah darah
haid
c. Mengurangi/memperbaiki
anemia
d. Melindungi terjadinya
kanker endometrium
e. Menurunkan angka
kejadian kelainan jinak payudara
f. Melindungi diri dari
beberapa penyebab penyakit radang panggul
g. Menurunkan angka
kejadian endometriosis
Keterbatasan
Pada kebanyakan klien
dapat menyebabkan pola haid berupa perdarahan bercak (spotting),
hipermenorea, atau meningkatnya jumlah darah haid, serta amenorea.
Timbulnya
keluhan-keluhan seperti :
a. Nyeri kepala,
peningkatan/penurunan berat badan, nyeri payudara, mual-mual
b. Pening/pusing kepala,
perubahan perasaan (mood) atau kegelisahan
c. Membutuhkan tindakan
pembedahan minor untuk insersi dan pencabutan
d. Tidak memberikan efek
protektif terhadap infeksi menular seksual termasuk AIDS
e. Klien tidak menghentikan
sendiri pemakaian kontrasepsi ini sesuai dengan keinginan, akan tetapi harus
pergi ke klinik untuk pencabutan
f. Efektifitasnya menurun
bila menggunakan obat-obat tuberkulosis atau obat epilepsi
g. Terjadinya kehamilan
ektopik sedikit lebih tinggi (1,3 per 100.000 wanita pertahun)
Yang
boleh menggunakan implan
a. Wanita dalam usia
reproduksi
b. Telah atau belum
memiliki anak
c. Menginginkan kontrasepsi
jangka panjang (3 tahun untuk Jadena)
d. Menyusui dan membutuhkan
kontrasepsi
e. Pascapersalinan dan
tidak menyusui
f. Pascakeguguran
g. Tidak menginginkan anak
lagi, tetapi menolak kontrasepsi mantap
h. Riwayat kehamilan
ektopik
i.
Tekanan darah <180/110 mmHg, dengan masalah
pembekuan darah, atau amenia bulan sabit (sickle cell)
j.
Tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal
yang mengandung estrogen
k. Sering lupa menggunakan
pil
Yang tidak boleh
menggunakan implan
a. Hamil atau diduga hamil
b. Perdarahan pervaginan
yang belum diketahui penyebabnya
c. Benjolan/kanker payudara
atau riwayat kanker payudara
d. Tidak dapat menerima
perubahan pola haid yang terjadi
e. Miom uterus dan kanker
payudara
f. Ganguan toleransi
glukosa
Peringatan khusus bagi
pengguna implan
a. Terjadinya keterlambatan
haid yang sebelumnya teratur, kemungkinan telah terjadi kehamilan
b. Nyeri perut bagian bawah
yang hebat, kemungkinan terjadi kehamilan ektopik
c. Terjadi perdarahan
banyak dan lama
d. Adanya nanah atau
perdarahan pada bekas insersi (pemasangan)
e. Ekspulsi batang implan
f. Sakit kepala migran,
sakit kepala berulang yang berta, atau penglihatan menjadi kabur
D
.SPERMISIDA
Pengertian
Spermisida adalah alat kontrasepsi
yang mengandung bahan kimia (non oksinol-9) yang digunakan untuk membunuh
sperma.
Jenis spermisida terbagi menjadi:
1. Aerosol (busa).
2. Tablet vagina, suppositoria atau dissolvable film.
3. Krim.
Cara kerja
Cara kerja dari spermisida adalah sebagai berikut:
1. Menyebabkan sel selaput sel sperma pecah.
2. Memperlambat motilitas sperma.
3. Menurunkan kemampuan pembuahan sel telur.
Pilihan
1. Aerosol (busa).
2. Tablet vagina, suppositoria atau dissolvable film.
3. Krim.
Cara kerja
Cara kerja dari spermisida adalah sebagai berikut:
1. Menyebabkan sel selaput sel sperma pecah.
2. Memperlambat motilitas sperma.
3. Menurunkan kemampuan pembuahan sel telur.
Pilihan
a. Aerosol (busa) akan efektif setelah
dimasukkan (insersi).
b. Aerosol dianjurkan bila spermisida
digunakan sebagai pilihan pertama atau metode
kontrasepsi
lain tidak sesuai dengan kondisi klien.
c. Tablet vagina, suppositoria dan film
sangat mudah dibawa dan disimpan.
d. Penggunaannya dianjurkan menunggu
10-15 menit setelah dimasukkan (insersi) sebelum hubungan seksual.
e. Jenis spermisida jeli biasanya
digunakan bersamaan dengan diafragma.
Manfaat
Alat kontrasepsi spermisida ini memberikan manfaat secara kontrasepsi maupun non kontrasepsi.
Alat kontrasepsi spermisida ini memberikan manfaat secara kontrasepsi maupun non kontrasepsi.
Manfaat kontrasepsi
1. Efektif seketika (busa dan krim).
2. Tidak mengganggu produksi ASI.
3. Sebagai pendukung metode lain.
4. Tidak mengganggu kesehatan klien.
5. Tidak mempunyai pengaruh sistemik.
6. Mudah digunakan.
7. Meningkatkan lubrikasi selama hubungan seksual.
8. Tidak memerlukan resep ataupun pemeriksaan medik.
1. Efektif seketika (busa dan krim).
2. Tidak mengganggu produksi ASI.
3. Sebagai pendukung metode lain.
4. Tidak mengganggu kesehatan klien.
5. Tidak mempunyai pengaruh sistemik.
6. Mudah digunakan.
7. Meningkatkan lubrikasi selama hubungan seksual.
8. Tidak memerlukan resep ataupun pemeriksaan medik.
Manfaat non kontrasepsi
Memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual termasuk HBV dan HIV/AIDS.
Keterbatasan:
Memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual termasuk HBV dan HIV/AIDS.
Keterbatasan:
a. Efektifitas kurang (bila wanita selalu
menggunakan sesuai dengan petunjuk, angka kegagalan 15 dari 100 perempuan akan
hamil setiap tahun dan bila wanita tidak selalu menggunakan sesuai dengan
petunjuk maka angka kegagalan 29 dari 100 perempuan akan hamil setiap tahun).
b. Spermisida akan jauh lebih efektif,
bila menggunakan kontrasepsi lain (misal kondom).
c. Keefektifan tergantung pada kepatuhan
cara penggunaannya.
d. Tergantung motivasi dari pengguna
dan selalu dipakai setiap melakukan hubungan seksual.
e. Pengguna harus menunggu 10-15 menit
setelah spermisida dimasukkan sebelum melakukan hubungan seksual.
f. Hanya efektif selama 1-2 jam dalam
satu kali pemakaian.
g. Harus selalu tersedia sebelum
senggama dilakukan.
Penanganan efek samping
Pemakaian alat kontrasepsi
spermisida juga mempunyai efek samping dan masalah lain. Di bawah ini merupakan
penanganan efek samping dan masalah-masalah yang timbul akibat pemakaian
spermisida.
Efek samping atau masalah penanganan
Efek samping atau masalah penanganan
a. Iritasi vagina atau iritasi penis
dan tidak nyaman Periksa adanya vaginitis dan penyakit menular seksual. Bila
penyebabnya spermisida, sarankan memakai spermisida dengan bahan kimia lain
atau bantu memilih metode kontrasepsi lain.
b. Gangguan rasa panas di vagina
Periksa reaksi alergi atau terbakar. Yakinkan bahwa rasa hangat adalah normal. Bila
tidak ada perubahan, sarankan menggunakan spermisida jenis lain atau bantu
memilih metode kontrasepsi lain.
c. Tablet busa vaginal tidak larut
dengan baik Pilih spermisida lain dengan komposisi bahan kimia berbeda atau
bantu memilih metode kontrasepsi lain.
1. Aerosol (busa)
Cara pemakaian: Sebelum digunakan, kocok tempat aerosol
20-30 menit. Tempatkan kontainer dengan posisi ke atas, letakkan aplikator pada
mulut kontainer dan tekan untuk mengisi busa. Masukkan aplikator ke dalam
vagina mendekati serviks dengan posisi berbaring. Dorong sampai busa keluar.
Ketika menarik aplikator, pastikan untuk tidak menarik kembali pendorong karena
busa dapat masuk kembali ke pendorong. Aplikator segera dicuci menggunakan
sabun dan air kemudian keringkan. Aplikator sebaiknya digunakan untuk pribadi. Spermisida aerosol (busa) dimasukkan dengan
segera, tidak lebih dari satu jam sebelum melakukan hubungan seksual.
2. Krim dan Jeli
Cara pemakaian: Krim dan jeli dapat dimasukkan ke dalam
vagina dengan aplikator dan atau mengoles di atas penis. Krim atau jeli
biasanya digunakan dengan diafragma atau kap serviks, atau dapat juga
digunakan bersama kondom. Masukkan spermisida 10-15 menit sebelum melakukan
hubungan seksual. Isi aplikator dengan krim atau jeli. Masukkan aplikator ke
dalam vagina mendekati serviks. Pegang aplikator dan dorong sampai krim atau
jeli keluar. Kemudian tarik aplikator keluar dari vagina. Aplikator segera
dicuci menggunakan sabun dan air kemudian keringkan.
3. Kontrasepsi Vagina Film/Tissue
Cara pemakaian: Sebelum membuka kemasan, terlebih dahulu
cuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Spermisida bentuk film/ tissue ini berupa
kotak-kotak tipis yang larut dalam serviks. Untuk menggunakannya, lipat film
menjadi dua dan kemudian letakkan di ujung jari. Masukkan jari Anda ke dalam
vagina dan dorong film ke dalam vagina mendekati serviks. Keadaan jari yang
kering dan cara memasukkan film secepat mungkin ke dalam vagina, akan membantu
penempelan dan jari tidak menjadi lengket. Tunggu sekitar 15 menit agar film
larut dan bekerja efektif.
4. Suppositoria
Cara pemakaian: Suppositoria merupakan spermisida berbentuk kapsul yang dapat larut
dalam vagina. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum membuka
kemasan. Lepaskan tablet vagina atau suppositoria dari kemasan. Sambil
berbaring, masukkan suppositoria jauh ke dalam vagina. Tunggu 10-15 menit sebelum
melakukan hubungan seksual. Sediakan selalu tablet vagina atau
suppositoria.Cara memasukkan spermisida bentuk suppositoria.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Metode kontrasepsi secara
kimiawi adalah: mencegah ovulasi (proses pelepasan sel telur dari indung telur)
dengan menggunakan:
1. pil KB
Kontrasepsi untuk mencegah kehamilan dengan cara
menelan pil setiap hari secara teratur. Pil KB kombinasi mengandung dua macam
hormon yang sama dengan hormon yang ada pada setiap wanita yakni estrogen dan
progestin
2. suntik
Kontrasepsi suntikan adalah cara untuk mencegah
terjadinya kehamilan dengan melalui suntikan hormonal. Kontrasepsi hormonal
jenis KB suntikan ini di Indonesia semakin banyak dipakai karena kerjanya yang
efektif, pemakaiannya yang praktis, harganya relatif murah dan aman.
3. implan (susuk),
Dua kapsul tipis, fleksibel berisi
levonorgestrel (LNG) yang disisipkan di bawah kulit lengan atas seorang
wanita.Efektif 5 tahun untuk Norplant, 3 tahun untuk Jadena,Indoplant,
atau Implanon,Nyaman,Dapat dipakai oleh semua Ibu dalam usia reproduksi.
4. atau preparat yang
menghentikan atau membunuh sperma pada saat bersentuhan (spermisida) pada busa
vagina
Spermisida
adalah alat kontrasepsi yang mengandung bahan kimia (non oksinol-9) yang
digunakan untuk membunuh sperma.
a. krem
b. jel
c. dan supositoria vagina.
3.2 Saran
Agar makalah dari kelompok ini berkenan untuk yang membacanya,dan
apabila ada kesalahan baik dalam penulisan atau isinya saya mohon maaf,dan
ditunggu atas kritikan yang membangunnya.Dan juga kami sebagai penulis dari
makalah ini menunggu saran yang diberikan dari membaca,agar kami bisa menjadi
lebih baik dari ini.sebelumnya kami ucapkan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
Diakses
dari dr.slavina.SPOG .blog.com.jam minggu pukul 17.00 wib.padang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar