Rabu, 03 Juni 2015

Metode Kontrasepsi Secara Kimiawi

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Metode kontrasepsi sangat beragam. Pada prinsipnya ada yang dilakukan secara alami, mekanik, dan kimiawi. Metode alami dilakukan dengan cara tidak melakukan hubungan pada masa subur sang istri. Cara alami lainnya adalah dengan pencabutan sebelum ejakulasi. Secara mekanik pada prinsipnya adalah mencegah sperma bertemu dengan sel telur. Hal ini dilakukan dengan menggunakan kondom, IUD, dan vasektomi. Sedangkan secara kimiawi yaitu dengan cara mencegah ovulasi (proses pelepasan sel telur dari indung telur) dengan menggunakan pil KB, suntik atau implan (susuk), atau preparat yang menghentikan atau membunuh sperma pada saat bersentuhan (spermisida) pada busa vagina, krem, jel dan supositoria vagina
B.     Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari penulisan makalah tersebut yaitu apasaja  bentuk metode kontrasepsi kimiawi yang ada?
C.    Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari rumusan masalah yang telah diuraikan diatas yaitu untuk mengetahui apasaja bentuk metode kontrasepsi kimiawi yang ada.
D.    Manfaat Penulisan
1.      Bagi Institusi
Makalah ini dapat dijadikan sebagai referensi dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dan dapat dijadikan sebagai buku sumber untuk kepustakaan institusi, terutama untuk mata kuliah Keluarga Berencana dan mata kuliah yang terkait.
2.      Bagi Mahasiswa
Makalah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman dalam pelayanan kebidanan yang diberikan serta dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat selama mengikuti perkuliahan.




BAB II
PEMBAHASAN

1.      Pengertian Metode Kontrasepsi Secara Kimiawi
Metode kontrasepsi secara kimiawi adalah: mencegah ovulasi (proses pelepasan sel telur dari indung telur) dengan menggunakan pil KB, suntik atau implan (susuk), atau preparat yang menghentikan atau membunuh sperma pada saat bersentuhan (spermisida) pada busa vagina, krem, jel dan supositoria vagina.

A.     KB PIL
Pengertian
Kontrasepsi untuk mencegah kehamilan dengan cara menelan pil setiap hari secara teratur. Pil KB kombinasi mengandung dua macam hormon yang sama dengan hormon yang ada pada setiap wanita yakni estrogen dan progestin.

Cara kerja
a.       meniadakan ovulasi (pengeluaran telur dari indung telur)
b.      mengentalkan lendir mulut rahim sehingga sperma sulit memasuki rahim Pil KB tidak mengugurkan kehamilan yang telah terjadi.

Keefektivitasannya
Bila dipakai dengan benar dan teratur, kegagalannya sangat kecil yakni 0.1 kehamilan pada 100 wanita pemakai /tahun pertama pemakaian ( 1:1000) Dalam pemakaian sehari-hari karena faktor kesalahan manusia (lupa), maka kegagalannya dapat menjadi 6-8 kehamilan / 100 wanita pemakai / tahun pemakaian. Kesalahan yang sering terjadi adalah lupa menelan pil atau terlambat memulai kemasan yang baru.

Keuntungannya
a.       Sangat efektif bila dipakai dengan benar
b.      Tidak mengurangi kenyamanan hubungan suami istri
c.       Menstruasi (Haid) menjadi teratur, lebih sedikit dan lebih singkat waktunya, juga mengurangi rasa nyeri haid.
d.      Dapat dipakai selama diinginkan, tidak harus beristirahat dulu
e.       Dapat dipakai oleh semua wanita usia reproduktif
f.       Dapat dipakai oleh wanita yang belum pernah hamil
g.      Dapat dihentikan pemakaiannya dengan mudah kapan saja
h.      Kesuburan segera kembali setelah pemakaian pil dihentikan
i.        Dapat dipakai sebagai “kontrasepsi emergensi” setelah hubungan suami istri yang “tidak terlindung”
j.        Dapat mencegah anemi akibat kekurangan zat besi

Kekurangan
a.       mual (terutama tiga bulan pertama)
b.      perdarahan diantara masa haid (lebih sering perdarahan bercak) , terutama bila lupa menelan pil atau terlambat menelan pil
c.       sakit kepala ringan
d.      nyeri payudara
e.       Ssedikit meningkatkan berat badan
f.       tidak ada haid
g.      sukar untuk “tidak lupa”
h.      kemasan baru selalu harus tersedia setelah pil kemasan sebelumnya habis
i.        tidak dianjurkan untuk ibu menyusui karena mengganggu jumlah dan kualitas Air Susu Ibu (ASI)
j.        Tidak dapat dipakai oleh perokok berat, atau wanita dengan tekanan darah tinggi terutama pada usia > 35 tahun
   
Persyaratan yang pantas untuk wanita yang akan memakai KB
Secara UMUM, kebanyakan wanita dapat memakai Pil KB sebagai cara kontrasepsi secara aman dan efektif, meskipun mereka :
a.       belum mempunyai anak
b.      remaja
c.       gemuk atau kurus
d.      > 35 tahun , tidak merokok
e.       merokok tapi < 35 tahun
f.       segera setelah keguguran
pada wanita dibawah ini,juga diperbolehkan memakai KB
a.       haidnya banyak dan nyeri
b.      anemi kekurangan zat besi
c.       siklus haid tidak teratur
d.      tumor jinak payudara
e.       diabetes tanpa kelainan pembuluh darah
f.       Endometriosis
g.      penyakit radang panggul
h.      penyakit tiroid (kelemjar gondok)
i.        mioma utyeri
j.        TBC (kecuali dalam pengobatan dengan rifampicin)

Waktu pemakaian KB :
Pil KB dapat dipakai setiap saat asal yakin tidak sedang hamil.
a.       Pada saat haid
 merupakan waktu terbaik untuk mulai menelan Pil KB
 dapat dimulai kapan saja dalam 7 hari pertama haid, paling baik hari pertama
 bila dimulai pada saat haid sudah berhenti, anjurkan pemakaian kondom atau spermisida selama 7 hari pertama menelan pil (pencegahan ganda).
b.      Pasca Salin
Bila ibu telah berhenti menyusui atau 6 bulan setelah melahirkan (mana yang lebih dulu)
Bila ibu tidak menyusui, 3 -6 minggu pasca salin Bila telah > 42 hari (6 minggu) pasca salin dan tidak menyusui, yakinkan dulu bahwa ia tidak hamil
c.       Setelah keguguran :
 mulai pada 7 hari pertama keguguran
 setiap saat asal yakin tidak hamil dan berKB ganda (kondom atau spermisida) selama 7 hari pertama.
d.      Segera setelah berhenti dari Cara KB lain.




Cara pemakaian KB
Pil ditelan setiap hari secara teratur, dianjurkan agar menelan pil pada malam hari (sebelum tidur, pada saat makan malam) Bila satu pil aktif lupa, telan segera setelah ingat, minum pil yang seharusnya offshore pharmacies pada saat biasa menelan pil.

PIL KB Untuk Ibu menyusui
Hanya ada 1 macam pil KB yang dibuat untuk ibu menyusui yakni minipil (progesteron only) , tidak mengandung estrogen. Pil ini mempunyai efek KB seperti suntikan KB karena tidak mengendung estrogen, sehingga tidak mengganggu laktasi baik kualitas maupun kuantitas ASI (air susu ibu). Nama dagang yang tersedia di Indonesia : Excluton

B.KONTRASEPSI SUNTIKAN
Pengertian
Kontrasepsi adalah suatu cara untuk mencegah terjadinya kehamilan yang bertujuan untuk menjarangkan kehamilan, merencanakan jumlah anak dan meningkatkan kesejahteraan keluarga agar keluarga dapat memberikan perhatian dan pendidikan yang maksimal pada anak.
Kontrasepsi suntikan adalah cara untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan melalui suntikan hormonal. Kontrasepsi hormonal jenis KB suntikan ini di Indonesia semakin banyak dipakai karena kerjanya yang efektif, pemakaiannya yang praktis, harganya relatif murah dan aman
Jenis-jenis kontrasepsi suntikan
1.Suntikan / bulan ; contoh : cyclofem
2.Suntikan / 3 bulan ; contoh : Depoprovera, Depogeston
Cara kerja kontrasepsi suntikan
1. Menghalangi ovulasi (masa subur)
2. Mengubah lendir serviks (vagina) menjadi kental
3. Menghambat sperma & menimbulkan perubahan pada rahim
4. Mencegah terjadinya pertemuan sel telur & sperma
5. Mengubah kecepatan transportasi sel telur


Keuntungan dan efek samping suntikan
Keuntungan :
a. Efektifitasnya tinggi
b. Cara pemberiannya sederhana
c. Cukup aman
d. Kesuburan dapat kembali
e. Cocok bagi ibu-ibu yang sedang menyusui
Efek samping :
1. Gangguan haid
2. Mual, sakit kepala, penambahan berat badan
3. Kadang kala ibu mengeluh gairahnya menurun
Cara pemberian kontrasepsi suntikan
1.Waktu Pemberian
Setelah melahirkan : hari ke 3 – 5 pasca salin dan setelah ASI berproduksi
Setelah keguguran : segera setelah dilakukan kuretase atau 30 hari setelah keguguran (asal ibu belum hamil lagi
Dalam masa haid : Hari pertama sampai hari ke-5 masa haid
2.Lokasi Penyuntikan
Daerah bokong/pantat
Daerah otot lengan atas
Kontra indikasi kontrasepsi suntikan
1.Absolut
Hamil
Riwayat kanker payudara
Perdarahan pervaginam yang tidak diketahui penyebabnya
2.Relatif
Riwayat gangguan jiwa
Riwayat penyakit payudara
Riwayat sakit kepala
Wanita yang ingin hamil dalam waktu 2 tahun ke depan



C.IMPLANT
   KONTRASEPSI UNTUK WANITA (CONTRASEPTIVE FOR FEMALE)

Pengertian
a.         Dua kapsul tipis, fleksibel berisi levonorgestrel (LNG) yang disisipkan di bawah kulit lengan atas seorang wanita
b.        Efektif  5 tahun untuk Norplant, 3 tahun untuk Jadena, Indoplant, atau Implanon
c.         Nyaman
d.        Dapat dipakai oleh semua Ibu dalam usia reproduksi
e.         Pemasangan dan pencabutan oleh bidan/dokter terlatih
f.         Kesuburan segera kembali setelah implan dicabut
g.        Efek samping utama berupa perdarahan tidak teratur, perdarahan bercak dan amenora
h.        Aman dipakai pada masa laktasi
Cara kerja
a.       Lendir serviks menjadi kental
b.      Menggangu proses pembentukan endometrium sehingga sulit terjadi implantasi
c.       Mengurangi transportasi sperma
d.      Menekan ovulasi
Efektifitas
Sangat efektif (kegagalan 0,2 - 1 kehamilan per 100 perempuan)
Keuntungan kontrasepsi
a.       Daya guna tinggi
b.      Perlindungan jangka panjang (3 tahun untuk Jadena)
c.       Pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan
d.      Tidak memerlukan pemeriksaan dalam
e.       Bebas dari pengaruh estrogen
f.       Tidak menggangu kegiatan senggama
g.      Tidak menggangu ASI
h.      Klien hanya perlu kembali ke klinik bila ada keluhan
i.        Dapat dicabut setiap saat sesuai dengan kebutuhan
Keuntungan nonkontrasepsi
a.       Mengurangi nyeri haid
b.      Mengurangi jumlah darah haid
c.       Mengurangi/memperbaiki anemia
d.      Melindungi terjadinya kanker endometrium
e.       Menurunkan angka kejadian kelainan jinak payudara
f.       Melindungi diri dari beberapa penyebab penyakit radang panggul
g.      Menurunkan angka kejadian endometriosis
Keterbatasan
Pada kebanyakan klien dapat menyebabkan pola haid berupa perdarahan bercak (spotting), hipermenorea, atau meningkatnya jumlah darah haid, serta amenorea.
Timbulnya keluhan-keluhan seperti :
a.       Nyeri kepala, peningkatan/penurunan berat badan, nyeri payudara, mual-mual
b.      Pening/pusing kepala, perubahan perasaan (mood) atau kegelisahan
c.       Membutuhkan tindakan pembedahan minor untuk insersi dan pencabutan
d.      Tidak memberikan efek protektif terhadap infeksi menular seksual termasuk AIDS
e.       Klien tidak menghentikan sendiri pemakaian kontrasepsi ini sesuai dengan keinginan, akan tetapi harus pergi ke klinik untuk pencabutan
f.       Efektifitasnya menurun bila menggunakan obat-obat tuberkulosis atau obat epilepsi
g.      Terjadinya kehamilan ektopik sedikit lebih tinggi (1,3 per 100.000 wanita pertahun)

Yang boleh menggunakan implan
a.       Wanita dalam usia reproduksi
b.      Telah atau belum memiliki anak
c.       Menginginkan kontrasepsi jangka panjang (3 tahun untuk Jadena)
d.      Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi
e.       Pascapersalinan dan tidak menyusui
f.       Pascakeguguran
g.      Tidak menginginkan anak lagi, tetapi menolak kontrasepsi mantap
h.      Riwayat kehamilan ektopik
i.        Tekanan darah <180/110 mmHg, dengan masalah pembekuan darah, atau amenia bulan sabit (sickle cell)
j.        Tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal yang mengandung estrogen
k.      Sering lupa menggunakan pil


Yang tidak boleh menggunakan implan
a.       Hamil atau diduga hamil
b.      Perdarahan pervaginan yang belum diketahui penyebabnya
c.       Benjolan/kanker payudara atau riwayat kanker payudara
d.      Tidak dapat menerima perubahan pola haid yang terjadi
e.       Miom uterus dan kanker payudara
f.       Ganguan toleransi glukosa
Peringatan khusus bagi pengguna implan
a.       Terjadinya keterlambatan haid yang sebelumnya teratur, kemungkinan telah terjadi kehamilan
b.      Nyeri perut bagian bawah yang hebat, kemungkinan terjadi kehamilan ektopik
c.       Terjadi perdarahan banyak dan lama
d.      Adanya nanah atau perdarahan pada bekas insersi (pemasangan)
e.       Ekspulsi batang implan
f.       Sakit kepala migran, sakit kepala berulang yang berta, atau penglihatan menjadi kabur

D .SPERMISIDA
Pengertian
Spermisida adalah alat kontrasepsi yang mengandung bahan kimia (non oksinol-9) yang digunakan untuk membunuh sperma.
Jenis spermisida terbagi menjadi:
1. Aerosol (busa).
2. Tablet vagina, suppositoria atau dissolvable film.
3. Krim.
Cara kerja
Cara kerja dari spermisida adalah sebagai berikut:
1. Menyebabkan sel selaput sel sperma pecah.
2. Memperlambat motilitas sperma.
3. Menurunkan kemampuan pembuahan sel telur.
Pilihan
a.       Aerosol (busa) akan efektif setelah dimasukkan (insersi).
b.      Aerosol dianjurkan bila spermisida digunakan sebagai pilihan pertama atau metode
kontrasepsi lain tidak sesuai dengan kondisi klien.
c.       Tablet vagina, suppositoria dan film sangat mudah dibawa dan disimpan.
d.      Penggunaannya dianjurkan menunggu 10-15 menit setelah dimasukkan (insersi) sebelum hubungan seksual.
e.       Jenis spermisida jeli biasanya digunakan bersamaan dengan diafragma.
Manfaat
Alat kontrasepsi spermisida ini memberikan manfaat secara kontrasepsi maupun non kontrasepsi.
Manfaat kontrasepsi
1. Efektif seketika (busa dan krim).
2. Tidak mengganggu produksi ASI.
3. Sebagai pendukung metode lain.
4. Tidak mengganggu kesehatan klien.
5. Tidak mempunyai pengaruh sistemik.
6. Mudah digunakan.
7. Meningkatkan lubrikasi selama hubungan seksual.
8. Tidak memerlukan resep ataupun pemeriksaan medik.
Manfaat non kontrasepsi
Memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual termasuk HBV dan HIV/AIDS.
Keterbatasan:
a.       Efektifitas kurang (bila wanita selalu menggunakan sesuai dengan petunjuk, angka kegagalan 15 dari 100 perempuan akan hamil setiap tahun dan bila wanita tidak selalu menggunakan sesuai dengan petunjuk maka angka kegagalan 29 dari 100 perempuan akan hamil setiap tahun).
b.      Spermisida akan jauh lebih efektif, bila menggunakan kontrasepsi lain (misal kondom).
c.       Keefektifan tergantung pada kepatuhan cara penggunaannya.
d.      Tergantung motivasi dari pengguna dan selalu dipakai setiap melakukan hubungan seksual.
e.       Pengguna harus menunggu 10-15 menit setelah spermisida dimasukkan sebelum melakukan hubungan seksual.
f.       Hanya efektif selama 1-2 jam dalam satu kali pemakaian.
g.      Harus selalu tersedia sebelum senggama dilakukan.
Penanganan efek samping
Pemakaian alat kontrasepsi spermisida juga mempunyai efek samping dan masalah lain. Di bawah ini merupakan penanganan efek samping dan masalah-masalah yang timbul akibat pemakaian spermisida.
Efek samping atau masalah penanganan
a.       Iritasi vagina atau iritasi penis dan tidak nyaman Periksa adanya vaginitis dan penyakit menular seksual. Bila penyebabnya spermisida, sarankan memakai spermisida dengan bahan kimia lain atau bantu memilih metode kontrasepsi lain.
b.      Gangguan rasa panas di vagina Periksa reaksi alergi atau terbakar. Yakinkan bahwa rasa hangat adalah normal. Bila tidak ada perubahan, sarankan menggunakan spermisida jenis lain atau bantu memilih metode kontrasepsi lain.
c.       Tablet busa vaginal tidak larut dengan baik Pilih spermisida lain dengan komposisi bahan kimia berbeda atau bantu memilih metode kontrasepsi lain.
                                                                      
Di bawah ini merupakan cara pemakaian alat kontrasepsi spermisida sesuai dengan bentuknya:
1.      Aerosol (busa)
Cara pemakaian: Sebelum digunakan, kocok tempat aerosol 20-30 menit. Tempatkan kontainer dengan posisi ke atas, letakkan aplikator pada mulut kontainer dan tekan untuk mengisi busa. Masukkan aplikator ke dalam vagina mendekati serviks dengan posisi berbaring. Dorong sampai busa keluar. Ketika menarik aplikator, pastikan untuk tidak menarik kembali pendorong karena busa dapat masuk kembali ke pendorong. Aplikator segera dicuci menggunakan sabun dan air kemudian keringkan. Aplikator sebaiknya digunakan untuk pribadi. Spermisida aerosol (busa) dimasukkan dengan segera, tidak lebih dari satu jam sebelum melakukan hubungan seksual.
2.      Krim dan Jeli
Cara pemakaian: Krim dan jeli dapat dimasukkan ke dalam vagina dengan aplikator dan atau mengoles di atas penis. Krim atau jeli biasanya digunakan dengan diafragma atau kap serviks, atau dapat juga digunakan bersama kondom. Masukkan spermisida 10-15 menit sebelum melakukan hubungan seksual. Isi aplikator dengan krim atau jeli. Masukkan aplikator ke dalam vagina mendekati serviks. Pegang aplikator dan dorong sampai krim atau jeli keluar. Kemudian tarik aplikator keluar dari vagina. Aplikator segera dicuci menggunakan sabun dan air kemudian keringkan. 
3.      Kontrasepsi Vagina Film/Tissue
Cara pemakaian: Sebelum membuka kemasan, terlebih dahulu cuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Spermisida bentuk film/ tissue ini berupa kotak-kotak tipis yang larut dalam serviks. Untuk menggunakannya, lipat film menjadi dua dan kemudian letakkan di ujung jari. Masukkan jari Anda ke dalam vagina dan dorong film ke dalam vagina mendekati serviks. Keadaan jari yang kering dan cara memasukkan film secepat mungkin ke dalam vagina, akan membantu penempelan dan jari tidak menjadi lengket. Tunggu sekitar 15 menit agar film larut dan bekerja efektif.
4.      Suppositoria
Cara pemakaian: Suppositoria merupakan spermisida berbentuk kapsul yang dapat larut dalam vagina. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum membuka kemasan. Lepaskan tablet vagina atau suppositoria dari kemasan. Sambil berbaring, masukkan suppositoria jauh ke dalam vagina. Tunggu 10-15 menit sebelum melakukan hubungan seksual. Sediakan selalu tablet vagina atau suppositoria.Cara memasukkan spermisida bentuk suppositoria.










BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Metode kontrasepsi secara kimiawi adalah: mencegah ovulasi (proses pelepasan sel telur dari indung telur) dengan menggunakan:
1.      pil KB
Kontrasepsi untuk mencegah kehamilan dengan cara menelan pil setiap hari secara teratur. Pil KB kombinasi mengandung dua macam hormon yang sama dengan hormon yang ada pada setiap wanita yakni estrogen dan progestin
2.      suntik
Kontrasepsi suntikan adalah cara untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan melalui suntikan hormonal. Kontrasepsi hormonal jenis KB suntikan ini di Indonesia semakin banyak dipakai karena kerjanya yang efektif, pemakaiannya yang praktis, harganya relatif murah dan aman.
3.      implan (susuk),
Dua kapsul tipis, fleksibel berisi levonorgestrel (LNG) yang disisipkan di bawah kulit lengan atas seorang wanita.Efektif  5 tahun untuk Norplant, 3 tahun untuk Jadena,Indoplant, atau Implanon,Nyaman,Dapat dipakai oleh semua Ibu dalam usia reproduksi.
4.      atau preparat yang menghentikan atau membunuh sperma pada saat bersentuhan (spermisida) pada busa vagina
Spermisida adalah alat kontrasepsi yang mengandung bahan kimia (non oksinol-9) yang digunakan untuk membunuh sperma.
a.       krem
b.      jel
c.       dan supositoria vagina.

3.2 Saran
Agar makalah dari kelompok ini berkenan untuk yang membacanya,dan apabila ada kesalahan baik dalam penulisan atau isinya saya mohon maaf,dan ditunggu atas kritikan yang membangunnya.Dan juga kami sebagai penulis dari makalah ini menunggu saran yang diberikan dari membaca,agar kami bisa menjadi lebih baik dari ini.sebelumnya kami ucapkan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA

Diakses dari dr.slavina.SPOG .blog.com.jam  minggu pukul 17.00 wib.padang.